Hai semuaaa… maaf nih udah lama banget gak
posting lagi. Kemarin sibuk banget guys. Sekarang saya mau posting cerpen. Cerpen
ini ceritanya fiktif belaka. Apabila ada kesamaan pada karakter tokoh atau
latar mohon maaf sebelumnya. Ini baru part 1 tunggu part selanjutnya yaa…
Simak ceritanya baik-baik…
Jum’at, 22 Januari 2010 – hari ini
merupakan hari ulang tahun saya yang ke – 16. Saat ini saya sedang duduk di SMA
swasta favorit kelas 2 IPA 1. Tak berharap banyak dan tak berharap lebih dihari
ulang tahun saya ini. Kalau masih ada yang ingat ya syukur, tapi kalau gak ada
yang ingat juga “aku rapopo”. Hiks
hiks..
Pagi itu, tepat pelajaran bahasa Indonesia.
Sebelum pelajaran itu dimulai, biasanya salah satu diantara kami ada yang
bercerita di depan kelas. Menceritakan hal apa saja namun memiliki makna. Pagi
itu kebetulan sekali saya dan teman saya sebut saja raras, terlambat masuk
sekolah. Guru bahasa Indonesia kami sudah memulai kelas dengan mengabsennya
terlebih dahulu. Tepat saya masuk ke kelas, waktunya bercerita akan segera
dimulai. Guru bahasa Indonesia saya -sebut saja bu Lyid- bertanya,
“Siapa yang hari ini mau bercerita?”,
“yang telat saja bu yang bercerita”, jawab
anak-anak serentak.
Deg, hati ku pun deg-degan. Salah satu
teman saya berkata,
“Nurul aja bu, dia ulang tahun loh hari
ini”.
Slurr.. hati ku terenyuh dan pikiran ku
memutar, untuk memikirkan hal apa yang harus saya ceritakan. Ting, ide
cemerlang pun datang dan saya punya bahan untuk bercerita. Sebenernya ini sudah
menjadi feeling buat saya sebelumnya. Pasti anak-anak akan melakukan hal ini.
Singkat cerita, pelajaran bahasa Indonesia pun telah selesai, dan jam istirahat
pun telah berbunyi.
Waktu istirahat pun tiba, saya sedang asyik
memainkan handphone teman sebut saja namanya Oti. Sang punya handphone sedang
pergi ke kantin. Gak lama lagi, handphone tersebut dipinjam oleh Raras.
Kemudian, Eka mengajak saya untuk pergi menemaninya ke kantin. Tiba di kantin
sekolah, saya bertemu dengan Raras dan Lita. Dalam hati saya bertanya,
“Loh kok mereka ke kantin, lalu handphone
nya Oti sama siapa?”,
“Handphone nya Oti ada dikolong mejanya
Hani ya”, Jawab Raras.
Lalu saya dan Eka pun kembali ke kelas,
segera meriksa kolong mejanya Hani. Tapi pada kenyataannya, handphone Oti tidak
ada.
“Eka, kok handphone nya Oti gak ada ya?” Tanya saya kepada Eka.
“Lah tadi lu simpen dimana?” Tanya Eka.
“Raras sama Lita yang menyimpannya, kata
mereka ada dibawah kolong meja Hani” Jawab saya. Hani dan Oti pun datang
menghampiri Saya dan Eka.
“Nur, handphone ku mana?” Tanya Oti.
Bersambung….
Tunggu cerita selanjutnya …
0 komentar:
Posting Komentar